TAKSONOMI
VERTEBRATA
AVES
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Aves
adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal),
sedangkan hewan lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang
dapat terbang, karena memounyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak
anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal.
(Pada fosil Pterodactyla = reptilia
dan Chiroptera = mammalia terbang,
sayap berasal dari elemen-elemen tubuh distal). Kaki pada aves digunakan untuk
berjalan, bertengger atau berenang (dengan selaput interdigital). Karakteristik
tengkorak meilputi tulang-tulang tengkorak yang berfusi kuat, paruh berzat
tanduk. Aves tidak bergigi. Mata besar. Kondil oksipetal tunggal (Djarubito,
1989: h. 218).
Berdasarkan
uraian singkat diatas, maka akan di bahas mengenai tipe-tipe bulu dan beberapa
sistem organ meliputi sistem respirasi, pencernaan, sirkulasi, ekskresi, dan reproduksi beserta tata letaknya maupun
keterkaitan sistem organ dari spesies yang tergolong kedalam kelas Aves.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui bagian morfologi dan anatomi
dari spesies yang tergolong kedalam kelas Aves.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Aves adalah hewan yang paling dikenal
orang, karena dapat dilihat di mana-mana, aktif pada siang hari dan unik dalam
hal memiliki bulu sebagai penutup tubuh. Dengan bulu itu tubuh dapat mengatur
suhu dan terbang. Dengan kemampuan terbang itu aves mendiami semua habitat.
Warna dan suara beberapa aves merupakan daya tarik mata dan telinga manusia.
Banyak diantaranya mempunyai arti penting dalam ekonomi, sebagian merupakan
bahan makanan sumber protein. Beberapa diantaranya diternakkan. Kata aves
berasal dari kata latin dipakai sebagai nama Klas, sedang Ornis dari kata
Yunani dipakai dalam “Ornithology”
berarti ilmu yang mempelajari burung-burung (Jasin, 1984: h. 74).
Menurut (Jasin, 1984: h. 74-75) aves
memiliki ciri-ciri umum diantaranya adalah :
- Tubuh terbungkus oleh bulu.
- Mempunyai dua pasang anggota (extremitas), anggota anterior (sepasang) mengalami modifikasi sebagai sayap, sedang sepasang anggota posterior disesuaikan untuk hinggap dan berenang (web) masing-masing kaki berjari 4 buah, cakar terbungkus oleh kulit yang menanduk dan bersisik.
- Skeleton kecil dan baik, kuat dan penulangannya sempurna, pada mulut terdapat bagian yang terproyeksi sebagai paruh atau sudu (cocor) yang terbungkus oleh lapisan zat tanduk pada burung yang terdapat pada masa ini tidak bergigi, tempurung kepala memiliki sebuah condylus occipitalis, lehernya sangat fleksibel, tulang pembentuk pelvicus bersenyawa dengan sejumlah vertebrae tapi sebelah ventral terbungka; tulang sternum membesar dan biasanya memiliki suatu cuatan sebelah median, jumlah vertebrae ekor sedikit dan mengalami pemadatan.
- Cor terdiri atas 4 ruangan yakni dua auriculus dan dua ventricula hanya archus aorticus aorticus kanan yang masih ada, erythrocynya berinti, berbentuk oval dan convex.
- Respirasi dilakukan dengan paru-paru yang kompak yang menempel pada costae dan berhubungan dengan kantung udara (saccus pneumaticus) yang meluas pada alat-alat dalam, memiliki kotak suara atau syrinx pada dasar trachea.
- Tidak memiliki vesica urinaria; zat-zat ekskresi setengah padat; pada hewan betina biasanya hanya memiliki ovarium kiri dan oviduct kiri
- Memiliki 12 nervi cranialis.
- Suhu tubuh tetap (homoiothermis).
- Fertilisasi terjadi di dalam tubuh.
Aves mempunyai beberapa mekanisme yang
mengatur pertukaran panas dengan lingkungan. Vasodilatasi dan vasokontriksi
mempengaruhi pertukaran panas dan bisa juga mempengaruhi suhu regional di dalam
tubuhnya. Kekuatan atau daya insulasi lapisan bulu atau rambut tergantung pada
berapa banyak udara diam yang terjerat dalam lapisan tersebut. Dengan demikian,
sebagian besar mamalia dan burung darat bereaksi terhadap keadaan dingin dengan
menegakkan bulu (Campbell, 2004: h. 105).
Hampir setiap bagian dari anatomi
burung yang khas termodifikasi dalam beberapa hal untuk meningkatkan kemampuan
terbang. Tulang-tulang burung memiliki struktur internal yang menyerupai sarang
lebah, yang membuat mereka kuat namun ringan. Adaptasi lain yang mengurangi
berat burung adalah tidak adanya beberapa organ. Burung betina, misalnya
memiliki satu ovarium. Selain itu, burung modern juga tidak bergigi, suatu
adaptasi yang mengurangi bobot kepala(Campbell, 2004: h. 260).
Struktur dan fisiologi burung
diadaptasikan dalam berbagai cara untuk penerbangan yang efisien. Yang paling
utama di antara semua ini adalah sayap. Meskipun sekarang sayap itu
memungkinkan burung terbang jarak jauh untuk mencari makanan yang cocok dan
berlimpah, mungkn saja sayap itu dahulu timbul sebagai adaptasi yang membantu
mereka meloloskan diri dari pemangsa (Kimball, 2009: h. 939).
Menurut (Ali, 2011) berdasarkan susunan anatomis bulu
dibagi 3 meliputi :
- Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
- Plumulae, Berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.
- Plumae, Bulu yang sempurna.
Menururt
(Tim Dosen, 2011: h. 35-36) berdasarkan bentuknya, paruh burung dapat dibedakan
menjadi 7 meliputi :
- Panjang, bila ukurannya lebih panjang dari kepala.
- Pendek, bila ukurannya lebih pendek dari kepala.
- Berkait bila bagian atas lebih panjang serta melengkung menutupi bagian bawah. Kadang-kadang dikatakan berkait bila ujungnya melenkung membentuk bangunan seperti kait.
- Pipih datar meninggi, bila paruh itu lebih mendatar daripada meninggi.
- Lurus bila garis bagian atas dan bagian bawahlurus dari pangkal sampai ujung paruh.
- Bergigi, bila tepi paruh bagian atas bergigi-gigi
- Berkantung lebar, bila dagu dan tenggorokan melebar membentuk kantung.
Menurut (Tim Dosen, 2011: h. 36) ciri-ciri
dari sayap Aves dapat dibedakan menjadi 3 meliputi :
- Panjang, bila ukuran dari bengkokan kedua sampai ke ujung lebih panjang dari badan.
- Pendek, bila bagian itu lebih pendek dari pada badan.
- Bulat, bila primaries bagian tengah merpakan bulu-bulu yang paling panjang, sisanya berangsur-angsur memendek berpangkal dan ke ujung sayap runcing, bila primaries paling ujung merupakan bulu-bulu yang paling panjang.
Allah
SWT berfirman Q.S Al An’am / 6 : 36
Terjemahnya :
“Dan tiadalah
binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun
dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”.
Adapun penjelasan dari ayat di atas
bahwa Allah SWT tidak membeda-bedakan makhluk ciptaannya, karena semua makhluk
ciptaannya seperti hewan juga menyembah dan bertasbih hanya kepada Allah. Untuk
itu Allah SWT membuat perumpamaan dalam Al-Quran agar manusia mengetahui.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat
dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada
percobaan ini adalah alat seksi, papan seksi, dan pisau.
2. Bahan
Adapun
bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah ayam (Gallus gallus).
B. Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat
dilaksanakannya praktikum ini adalah hari/Tanggal kamis, 15 Desember 2011.
Waktu 15:00 WITA – selesai. Tempat Laboratorium Zoologi Lantai II Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa.
C. Prosedur
Kerja
Adapun
prosedur kerja dari percobaan ini adalah :
- Menyiapkan ayam lalu menyembelihnya.
- Mencuci ayam yang telah disembelih hingga bersih.
- Meletakkan ayam di atas papan seksi lalu memulai membedahnya.
- Mengamati bagian morfologi serta bagian anatominya.
- Menggambar bentuk morfologi, anatomi, tipe-tipe bulu, dan sistem-sistem organnya.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Adapun hasil
pengamatan dari Ayam (Gallus gallus)adalah
:
Morfologi
Keterangan
- Mulut (Rima oris)
- Paruh atas (Rostrum premaxillare)
- Paruh bawah (Rostrum dentale)
- Jengger
- Hidung (Nostril)
- Mata (Orbita)
- Telinga (Meatus acusticus externus)
- Leher (Cervix)
- Bulu penutup tubuh (Tectrices)
- Sayap (Alae)
- Bulu sayap (Reminges)
- Ekor (Caudal)
- Bulu ekor (Rectrices)
- Kloaka (Cloaca)
- Kuku kaki (Falcuta)
- Telapak kaki (Pes)
- Sisik betis (Leavis)
- Paha (Femur)
- Betis (Crus)
Anatomi
Keterangan
- Lambung (Ventriculus)
- Empedu (Vesica velea)
- Hati (Hepar)
- Caecum
- Kloaka (Cloaca)
- Usus besar (Duodenum crassum)
- Usus halus (Duodenum tenue)
- 8Duodenum
- Pankreas (Pancreas)
- Lambung kelenjar (Proventriculus)
- Tembolok (Crop)
- Kerongkongan (Oesophagus)
B. Pembahasan
1. Ayam
(Gallus gallus)
a. Morfologi
Pada
pengamatan morfologi ayam bagian tubuhnya dibungkus oleh kulit yang seolah-olah
tak melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu, yang merupakan hasil
pertumbuhan dermis menjadi bentuk ringan fleksibel, dan sebagai pembungkus
tubuh yang resistan. Pada mulanya bulu sebagai pipil epidermil yang selanjutnya
mencuat menutupi epidermis. Tubuh dibedakan atas caput (kepala), cerviks
(leher) yang biasanya panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor). Sepasang
ektremitas anterior merupakan sayap (alae) yang terlipat seperti huruf Z pada
waktu tidak terbang. Ekstrimitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat,
sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar.
b. Plumulae
Plumulae adalah jenis bulu yang
memiliki bentuk sama seperti filoplumae. Pada pengamatan bulu jenis Plumula
terdapat batang bulu yang menjadi tempat melekatnya bulu. Umbilikus superior
adalah lubang berkas pembuluh darah dan saraf yang terletak pada pertemuan
kalamus dengan bagian bendera di permukaan ventral bulu. Kalamus adalah bagian
dari tangkai yang kosong Umbilikus
inferior merupakan lubang kecil yang terletak pada ujung proksimal dari
kalamus. Sedangkan bendera merupakan bagian distal yang melebar.
c. Plumae
Plumae
adalah bulu sempurna. Pada pengamatan bulu jenis Plumae terdapat rami, radi,
benang bulu dan kalamus. Rami adalah percabangan bagian kiri dan kanan pada
rakhi. Radi adalah anak cabang dari rami. Kalamus adalah bagian dari tangkai
yang kosong. Sedangkan benang bulu adalah bagian bulu yang melekat pada batang
bulu.
d. Filoplumae
Filoplumae adalah jenis bulu yang
memiliki kesamaan dengan Plumulae. Pada pengamatan Filoplumae terdapat bendera
merupakan bagian distal yang melebar. bulu yang menjadi tempat melekatnya bulu.
Umbilikus superior adalah lubang berkas pembuluh darah dan saraf yang terletak
pada pertemuan kalamus dengan bagian bendera di permukaan ventral bulu. Kalamus
adalah bagian dari tangkai yang kosong Umbilikus inferior merupakan lubang
kecil yang terletak pada ujung proksimal dari kalamus.
e. Anatomi
Bagian
anatomi ayam terdiri atas, esofagus, testis, usus, intestinum, kloaka, empedu,
jantung, dan hati dapat ditemukan pada bagian ventral saat pembedahan.
Paru-paru sebagai organ respirasi dan organ pencernaan begitupun jantungnya
sebagai organ dari sistem sirkulasi merupakan bagian yang terlihat jelas pada
saat pembedahan. Adapun organ dari sistem ekskresinya seperti ginjal, kantung
kemih, dan urether. Begitupun dengan organ reproduksinya seperti testis dan
urether tidak begitu jelas terlihat karena berada pada bagian punggung ayam
serta ditutupi oleh bagian dari sistem pencernaannya.
f. Sistem
respirasi
Pada
pengamatan sistem respirasi terdapat trakea, bronkus, dan paru-paru. Saluran
trakea melanjut sebagai 2 bonki pada siring. Fase aktif respirasi disebut
ekspirasi dan fase pasif adalah inhalasi. Pada ayam tidak terdapat siring dan
pundi-pundi udara sebagai alat bantu pernapasannya.
g. Sistem
pencernaan
Organ
dari sistem pencernaan ayam terdiri atas rongga mulut, di dalamnya terdapat
lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk. Selanjutnya
pharynx yang pendek , lalu oesophagus yang panjang serta crop. Lalu menuju
proventriculus (lambung kelenjar) dan ventriculus. Proventriculus menghasilkan
cairan lambung berupa asam. Sedang lambung berdinding tebal dan di dalamnya
sering terdapat batu kerikil yang berfungsi membantu penggilingan bahan makanan
dari lambung, lanjut ke intestinum yang terbagi atas bagian halus dan bagian
akhir adalah reectum dan berakhir di kloaka. Pada ntestinum terdapat dua caecum
atau saluran buntu. Hepar berwarna merah coklat dengan beberapa lobi. Vesica
felea berfungsi menampung billus (empedu). Glandulae pancreaticus, salurannya
bermuara pada duodenum.
h. Sistem
reproduksi
Pada
hewan jantan terdapat sepasang testis yang agak lonjong, berwarna kuning,
melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Dari
masing-masing testis terjulur saluran vas deferensia sejajar dengan ureter yang
berasal dari ren. Di dalam kloaka terdapat penis sebagai alat untuk menuangkan
sperma ke kloaka betina.
i. Sistem
sirkulasi
Jantung
(Cor) berbentuk kerucut, diliputi oleh pembungkus pericardium dan terdiri atas
empat ruangan, yaitu atrium sinistrum dan atrium dextrum yang terpisahkan oleh
septum atrium. Ventriculum sinistrum dan ventriculum dextrum terpisah oleh
septum ventriculum. Tidak memiliki sinus venosus. Lengkung arteri tunggal
terletak di sebelah kanan. Vena cava, pembuluh balik yang masuk ke atrium
kanan.
j. Sistem
ekskresi
Alat
ekskresi berupa ren (ginjal) yang relatif besar berwarna merah coklat, tertutup
oleh peritonium (retroperitonial) tiap-tiap ren terbagi atas empat lobi. Dari
bagian ren sebelah ventral keluar ureter yang sempit menuju ke cauda dan
berakhir di cloaca. Darah yang berasal dari arteri renalis akan disaring secara
filtrasi. Zat-zat yang tidak berguna dalam darah terutama secara ureum akan
dibuang secara filtrasi.
k. Habitat
Ayam
(Gallus gallus) hanya dapat ditemukan
pada habitat darat. Jenis hewan ini juga biasa dipelihara di kandang.
l. Klasifikasi
Adapun
klasifikasi dari ayam (Gallus gallus)
adalah :
Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
: Galiformes
Famili
: Phasianidae
Genus
: Gallus
Spesies
: Gallus gallus.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari percobaan ini adalah bagian morfologi ayam (Gallus gallus) terdiri atas mulut, paruh
atas paruh bawah,jengger, hidung, mata, telinga, leher, bulu penutup tubuh,
sayap bulu, sayap ekor, bulu ekor, kloaka, kuku kaki, telapak kaki, sisik
betis, paha, dan betis. Bagian anatominya tersusun atas lambung, empedu, hati, caecum, kloaka, usus besar, usus halus,
pankreas, lambung kelenjar, tembolok, dan kerongkongan. Sistem respirasi
terdiri atas batang tenggorokan, cabang trakea, dan paru-paru. Sistem
pencernaannya terdiri atas kerongkongan, tembolok, hati, kantung empedu,
lambung, pankreas, usus, rectum, dan kloaka. Sistem reproduksi meliputi
kelenjar sperma, saluran sperma, dan kloaka. Sistem sirkulasi terdiri meliputi
aorta, atrium kiri, ventrikel kiri, atrium kanan, dan ventrikel kanan. Sistem
eksresi meliputi Ginjal, saluran kencing, dan kloaka.
B. Saran
Adapun
saran untuk percobaan ini adalah sebaiknya praktikan memperhatikan dengan baik
bagian morfologi dan anatomi dari spesies yang diamati pada saat pembelahan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
dkk. Biologi Edisi kelima Jilid 2.
Jakarta: Erlangga. 2003.
Campbell,
dkk. Biologi Edisi kelima Jilid 3.
Jakarta: Erlangga. 2004.
Departemen
Agama RI. Alquran dan terjemahnya. Bandung: Penerbit J-ART, 2005.
Djarubito,
Mukayat. Zoologi Dasar. Jakarta:
Erlangga. 1989.
Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Wijaya
utama. 1984.
Kimball. Biologi Jilid 3 edisi ke
5. Jakarta: Erlangga. 2009.
Tim Dosen, Taksonomi Vertebrata. Makassar: Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar, 2011.