TesX2 (chi square test)

A.  Tujuan
     Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1.    Untuk mengetahui cara pengolahan data dengan tes X2.
2.    Untuk mengetahui besarnya deviasi yang terjadi pada percobaan yang telah dilakukan.
3.    Untuk mengetahui kebenaran atau tidaknya percobaan yang telah dilakukan.

B.  Dasar Teori
Dalam ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil peranan penting. Misalnya menegenai pemindahan gen-gen dari induk/ orang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi (Suryo,2005).
Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya. Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi (Yatim, 1996).
Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik, kita memerlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai yang diharapkan, menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Selain dari pada itu, uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas) (William,1991).
Metode chi square adalah cara yang dipakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan. Persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menetukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda. Suatu persilangan antara sesama individu  dihibrid (AaBb) menghasilkan keturunan yang terdiri atas empat macam fenotipe, yaitu A-B-, A-bb, aaB-, dan aabb masing-masing sebanyak 315, 108, 101, dan 32.  Untuk menentukan bahwa hasil persilangan ini masih memenuhi nisbah teoretis ( 9 : 3 : 3 : 1 ) atau menyimpang dari nisbah tersebut perlu dilakukan suatu pengujian secara statistika. Uji yang lazim digunakan adalah uji X2 (Chi-square test) atau ada yang menamakannya uji kecocokan (goodness of fit) (Yatim,1996).

C.  Metode Praktikum
1.    Alat dan Bahan
a.    Alat
 Adapun alat yang digunakan dalam prakikum ini adalah, gelas preparat, lancet
b.    Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah eter, Drosophila jantan dan betina.
2.    Cara kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan.
b.  Mengeluarkan lalat-lalat dari botol kultur pemeliharaan secara satu persatu dan mengamati dengan lup secara sekilas.
c.  Membedakan antara jantan dan betina kemudian menghitung jumlah masing-masing jenis kelamin.
d.   Mencatat jumlah lalat buah jantan dan betina pada lembar kerja..
3.    Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal Rabu, 23 Januari 2013. Pukul 13.00 – 15.00 WITA. Tempat Laboratorium Zoologi Lantai II Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata – Gowa.

D.  Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah
Tabel pengamatan Tes X2 (chi square test) pada lalat buah

Lalat Buah
Jantan (♂)
Lalat Buah
Betina (♀)
Jumlah (∑)
Diperoleh (o)
22
26
48
Diramal (e)
24
24
48
Deviasi (d)
2
(-2)
0
(d2/e)
0,16
0,16

X2
0,16
0,16
0,32

♂ = d2/e = (2)2/24 = 4/24 = 0,16
♀ = d2/e = (-2)2/24 = 4/24 = 0,16
0,16 + 0,16 = 0,32
Derajat bebas (Db)
X2 = (d2e) =1
   = 2 – 1
   = 1
X2 hasil = 0,32
X2 = 0,32 berada diantara 0,50 dan 0,70.
Ket : > 0,05 menandakan hasil yang diperoleh berhasil karena nilai X2  mendekati 1.

E.  Pembahasan
Uji chi square kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi yang benar-benar terjadi/ aktual dengan frekuensi harapan/ ekspekrasi. Frekuensi observasi nilainya di dapat dari hasil percobaan (o) sedangkan frekuensi harapan (e) nilianya dapat dihitung secara teoritis.
Pada pengamatan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil dimana lalat buah jantan berjumlah 22 ekor dan lalat buah betina berjumlah 26 ekor sehingga total lalat buah jantan dan betina adalah 48 buah. Dari kedua kelas fenotip tersebut diramalkan masing-masing 24 lalat buah jantan dan 24 lalat buah betina. Setelah diramalkan terjadi penyimpangan dari kedua kelas fenotip yaitu untuk lalat buah jantan 2 dan alat buah betina (-2). Setelah dilakukan evaluasi dengan tes chi square maka diperoleh hasil X2 = 0,32. Dengan memperhatikan nilai derajat kebebasan dan kemungkinan dari tabel chi square maka nilai X2 = 0,32 berada diantara 0,50 dan 0,70 dengan Db = 1. Karena nilai kemungkinan (X2) lebih besar dari 0,05 maka data percobaan drosophila untuk dua kelas fenotip dinyatakan berhasil. 

F.   Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :
1.    Pengolahan data dengan uji squarea test dapat dilakukan dengan menentukan jumlah dari setiap kelas fenotip yang akan diramalkan dan besar penyimpanagn dari jumlah spesies setelah diramal dengan rumus X = (d2/e).
2.  Besar deviasi atau penyimpangan dari lalat buah jantan dan betina setelah diramal adalah +2 dan -2.
3.  Percobaan yang dilakukan meggunakan uji chi square test dari lalat buat menunjukkan bahwa percobaan tersebut berhasil karena sesuai dengan yang diharapkan dimana nilai X2 = 0,32 yang lebih besar dari nilai 0,05 sebagai standar acuan dari uji chi square test. 

G. Daftar Pustaka
Suryo. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005.
William D, Genetika Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga, 1991.
Yatim, Wildan, Genetika. Bandung: Tarsito, 2003.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter