TAKSONOMI VERTEBRATA
MAMALIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah memperkirakan bahwa mamalia pertama timbul
pada akhir zaman Trias dari moyang
terapsida. Mereka merupakan hewan kecil yang sangat aktif yang
makanannya terdiri atas insekta. Kehidupan yang aktif ini berhubungan dengan
kemampuannya untuk memelihara suhu badan yang tetap (homeotermi). Seperti
halnya dengan burumg (yang tidak tampak sampai zaman jura) hal ini berkaitan
dengan perkembangan jantung beruang empat dan pemisahan sempurna dari peredaran
darah oksigen dan sistemik. Konservasi panas tubuh dimungkinkan dengan
perkembangan rambut. Sementara mamalia yang paling awal bertelur sampai moyang
reptilia, anaknya setelah menetas deberi makan dengan susu yang disekresikan
oleh kelenjar-kelenjar dalam kulit induknya (Kimball, 1984: h. 945).
Adapun
yang melatarbelakagi praktikum ini yaitu untuk mengetahui bagian morfologi dan anatomi dari spesies yang
tergolong dalam kelas mamalia beserta sistem organnya meliputi sistem
respirasi, sirkulasi, pencernaan, dan reproduksinya.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui morfologi dan anatomi dari spesies yang
tergolong kelas mamalia.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Mamalia
merupakan kelompok tertinggi derajatnya dalam dunia hewan. Termasuk didalam
kelas ini adalah: tikus, kelelawar, kucing, kera, ikan paus, kuda, kijang,
manusia, dan lain-lain. Hampir semua tubuhnya tertutup dengan kulit yang
berambut banyak atau sedikit dan berdarah panas (homoiotherm). Sebutan mamalia
berdasarkan adanya kelenjar mamae pada hewan betina untuk menyusui anaknya yang
masih muda. Pengasuhannya terhadap anaknya berkembang baik sekali dan puncaknya
terdapat pada manusia. Mamalia hidup diberbagai habitat mulai dari kutub sampai
daerah ekuator, dari dasar laut sampai hutan lebat dan gurun pasir. Banyak yang
hidup secara nocturnal dan banyak juga yang hidup secara diurnal. Species
tertentu sebagai hewan buas yang diburu, spesies lainnya jinak. Beberapa
pemakan daging (carnivora), sebagai hewan pengerat, sebagai pemakan biji-bijian
dan buah-buahan, dan beberapa sebagai sumber penyakit. Hewan ternak mamalia
adalah penting sekali bagi manusia sebagai bahana makanan, bahan pakaian dan
alat transport (Jasin, 1984: h.
137).
Mamalia adalah vertebrata yang
tubuhnya tertutup rambut. Yang betina mempunyai kelenjar mammae (air susu) yang
tumbuh baik. Anggota gerak anggota depan mamalia dapat bermodifikasi untuk
berlari, menggali lubang, berenang dan terbang. Pada jari-jarinya terdapat
banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat (Djarubito, 1989: 232).
Ciri-ciri khusus dari organisme yang
tergolong mamalia adalah : Tubuh biasanya diliputi bulu atau rambut yang lepas
secara periodic. Kulit banyak mengandung kelenjar, yaitu kelenjar sebacius,
keringat, bau dan susu. Cranium
(tulang tempurung kepala) memiliki dua occipital
condyle; vertebrae leher biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya
panjang dan dapat digerakakkan. Regio
nasalis (bagian dari hidung) umumnya silindris; mulutnya mengandung gigi
(jarang tidak terdapat) yang tertanam dalam kantung (alviola). Gigi itu terletak pada kedua belah rahang dan
berdiferensiasi sesuai dengan makanannya, lidah mudah digerak-gerakkan,
memiliki pelupuk mata yang mudah digerakkan; alat pendengar, memiliki daun
telinga. Memiliki empat anggota atau kaki (kecuali anjing laut dan singa laut
tidak memiliki kaki belakang); masing-masing kaki memiliki kurang lebih 5 jari
yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari, memanjat,
membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari berkait tanduk atau berkuku
atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging(Kimball, 1984: h. 942).
Ukuran tubuh bermacam-macam, yang
terkecil kurang lebih 5 cm (tikus kecil),
yang besar adalah gajah dan paling besar adalah ikan paus (Balanophora musculus) yang bisa mencapai
panjang 8 meter dengan berat 115 ton(Jasin, 1984: h. 139).
Pada caput terdapat rima oris (1)
yan dibatasi oleh labium superior (bibir atas) dan labium inferior (bibir
bawah). Ditengah-tengah terdapat celah dan umumnya di atas labium superior
terdapat vibrissae (kumis atau rambut-rambut panjang yang kaku). Di atas mulut
terdapat neres yang merupakan dua celah cendong. Organon visus memiliki
pelpebrae superior dan pelpebrae inferior dan umumnya memiliki rambut halus,
membrana nicitans pindah dipojok dekat hidung dari biji mata atau sering sudah disebut
pelica seminlaris. Dibelakang organon visus terdapat auriculae atau pinnae
(daun telinga) sebagai corong dari porus acusticus externa (lubang telinga
luar) yang selanjutnya ke alat pendengar(Jasin, 1984: h. 139).
Mamalia mempunyai tujuh vertebra servikal (leher), yang pertama atlas (Mitos Yunani, Atlas, dewa yang memiliki dunia pada
pundaknya) dan yang kedua aksis,
mengalami perubahan-perubahan untuk memungkinkan gerakan kepala yang leluasa.
Tengkorak bergerak ke atas dan ke bawah pada persendian antara aksis dan atlas. Tulang belakang mamalia dipisah menjadi daerah torasik dan daerah lumbar. Manusia mempunyai 12 buah vertebra torasik (dada) dan 6 buah vertebra lumbar (panggul). Hanya pada vertebra torasik terdapat tulang iga, yang sebagian besar berhubungan
dengan tulang dada atau sternum
melalui perantaraan tulang rawan kostal (Ville, 1984: h. 113).
Mamalia
umunya mempertahankan suhu tubuh yang tinggi dan memiliki kisaran suhu tubuh
sekitar 36o-38o C untuk sebagian besar mamalia.
Mempertahankan suhu dalam kisaran yang sempit ini memerlukan kemampuan untuk
secara ketat menyeimbangkan laju produksi panas metabolism dengan laju
kehilangan panas atau perolehan panas dari lingkungan luarnya. Laju produksi
panas dapat ditingkatkan melalui satu atau dua cara: dengan meningkatkan
kontraksi otot (dengan cara bergerak atau menggigil) atau dengan kerja hormone
yang meningkatkan laju metabolisme dan produksi panas disebut termogenesis
tanpa menggigil (nonshivering thermogenesis) (Campbell, 2004: 105).
Allah
SWT berfirman di dalam Q.S An-Mu’minun/ 21 : 21.
Terjemahnya :
“Dan Sesungguhnya pada
binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi
kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga)
pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan
sebagian daripadanya kamu makan”.
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
A. Alat
dan Bahan
1. Alat
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat penyembelih (parang), tali
dan wadah.
2. Bahan
Adapun
bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kambing (Capra aegagrus), boraks, formalin, aquades, kapas, dan benang
B. Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya
praktikum ini adalah hari/Tanggal senin, 2 Januari 2012. Pukul 09:00 – 11:00
WITA. Tempat Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas
Islam Negeri Alauddin MakassarSamata-Gowa.
C. Prosedur
Kerja
Adapun
prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan
Bentuk Luar
- Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Mengamati bentuk luar (morfologi) dari organisme yang menjadi objek pengamatan.
- Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan pada gambar hasil pengamatan.
2. Pengamatan
Anatomi
- Menyembelih kambing (Capra aegagrus) yang telah disiapkan.
- Menggantung hewan yang telah disembelih dan kemudian melakukan pembedahan pada hewan yang telah disembelih dengan terlebih dahulu menguliti hewan tersebut.
- Mengamati setiap organ-organ dalam tubuh hewan tersebut dan menggambar hasil pengamatan.
- Memisahkan organ-organnya seperti sistem pernafasan, sistem pencernaan. Sistem sirkulasi, dan sistem reproduksi.
3. Pengamatan
taksodermi
- Mencuci kulit kambing yang telah dipisahkan dari tubuh kambing.
- Menjemur kulit kambing yang telah dibersihkan hingga kering.
- Meletakkan kulit kambing yang telah kering di atas triplek kemudian mengoleskan boraks keseluruh bagian dalam kulit kambing tersebut.
- Menjahit bagian kulit kambing yang robek karena pengulitan.
- Mengisi kulit kambing tersebut dengan kapas dan kayu untuk bagian kakinya, lalu menjahitnya hingga membentuk kambing yang utuh.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini
adalah :
1. Kambing (Capra aegagrus)
Morfologi
Keterangan
- Mulut (Rima oris)
- Hidung (Nares)
- Mata (Visus)
- Telinga (Pinnae)
- Tanduk (Horn)
- Punggung (Dorsal)
- Ekor (Cauda)
- Paha (Femur)
- Kelenjar susu (Mammae)
- Betis (Tibia)
- Lutut (Patella)
Anatomi
B. Pembahasan
Adapun
pembahasan dari praktikum ini adalah :
1. Kambing (Capra aegagrus)
a. Morfologi
Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahicembung, ekor agak ke atas, dan berbulu kasar. Pada kambing juga sudah dilengkapi
bagian seperti umumnya mamalia yaitu:
betis, lutut, paha, punggung belakang, mata, bola mata, telinga, daun
teling, dan perut . Panjang tubuh
kambing , tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Kambing berasal dari
ciri utama anggota-anggota (hewan) yang memiliki glandula mammae. Selain itu
ciri lainnya adalah memiliki rambut-rambut, yang berfungsi untuk melindungi
tubuh dari pengaruh panas maupun dingin. Suhu tubuh mamalia relatif tetap dan
keadaan ini disebut homoioterm. Di dalam kulit mamalia terdapat kelenjar air
susu. Regio nasalis (bagian dari hidung) umumnya silindris, mulutnya mengandung
gigi yang tertanam. dalam kantung
(alviola), memiliki pelupuk mata yang mudah digerakkan,alat pendengar,
memiliki daun telinga. Memiliki empat anggota atau kaki,jari-ari berteracak
dengan bantalan-bantalan yang disesuaikan dengan keperluan untuk berjalan.
b. Anatomi
Pada bagian anatomi kambing umumnya terdapat jantung (cor)
sempurna yang terbagi atas empat ruangan (dua auricula, dua ventricula), hanya
archus aorticus sinistrum masih ada, erythrocytnya tidak berinti, biasanya
bulat. Pernafasannya hanya dengan pulmo (paru-paru), larynx mempunyai tali
suara, memiliki musculus diaphragmaticus
yang sempurna memisahkan pulmo dan cor
dengan rongga abdominalis.Memiliki vesica urinaria,hasil ekskresi berupa cairan
urine.Memliki 12 nervikranialis,otak berkembang baik. Kedua cerembrum dan
cerebellum besar. Suhu tubuh tetap (homoiotherm). Pada hewang jantang memiliki
alat kopulasi berupa penis,testis umumnya terdapat dalam scrotum yang terletak
di luar abdomen. Fertilisasi terjadi dalam,telur biasanya kecil tampa
cangkok dan tinggal dalam uterus untuk
tumbuh selanjutnya memiliki mebrana embrionyca (amniom dan corium),biasanya
memiliki plasenta yang menghubungkan embrio dengan dingding uterus yang di
gunakan untuk nutrisi dan respirasi anaknya di asuh setelah lahir dan di susui.
c.
Sistem pernapasan
Udara masuk melalui lubang hidung
dan mengalir melalui berbagai ruang di dalam rongga hidung. Rongga hidung
mengarah ke arah faring, semacam persimpangan di mana jalur untuk udara dan
makanan saling silang. Dari laring, udara lewat ke dalam trakea atau batang
tenggorokan. Trakea bercabang menjadi dua bronki, masing-masing menuju ke tiap
belahan paru-paru. Di dalam paru-paru bronkus bercabang secara berulang-ulang
menjadi pipa yang semakin halus yang disebut bronkiolius. Pada ujungnya,
bronkiolus yang paling kecil berakhir dan membentuk sekumpulan kantung udara
yang disebut alveoli. Epithelium tipis yang terdiri dari jutaan alveoli di
dalam paru-paru berfungsi sebagai permukaan respirasi. Oksigen di udara yang
dikirimkan ke alveoli melalui pohon respirasi akan larut dalam lapisan tapis
yang lembap dan berdifusi melewati epithelium dan masuk ke dalam suatu jaringan
kapiler yang mengelilingi masing-masing alveolus. Karbon dioksida berdifusi
dari kapiler, menembus epithelium alveolus, dan masuk ke dalam ruangan udara.
d.
Sistem sirkulasi
Jantung terbagi menjadi 4 ruang, yaitu : 2 atrium : 1 atrium dekster (serambi kanan),
1 atrium sinister (serambi kiri),2 ventrikel :1 ventrikel dekster (bilik
kanan), 1 ventrikel sinister (bilik kiri). Sekat di antara ventrikel kiri dan
ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2
dan yang miskin O2. Jantung berbilik empat pada
mamalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna.
Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke
seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang
kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile.
Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram
bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang
sama.
e. Sistem pencernaan
Saluran
pencernaan kambing (Capra aegagrus)
dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Saluran pencernaan kambing terdiri
dari mulut, kerongkongan atau esophagus, perut yang terdiri dari 4 yaitu rumen,
reticulum, omasum, dan abomasum. Diteruskan ke usus halus yang terdiri dari
duodenum, jejenum, dan ileum. Diteruskan ke secum, kolon, rectum dan
berakhir di anus. Mulut adalah organ pertama yang didalamnya terjadi pencernaan
secara mekanis dan enzymatic, pencernaan secara mekanis dilakukan oleh gigi,
sedangkan pencernaan secara enzymatic dilakukan oleh enzyme pencernaan yang
dihasilkan oleh kelenjar saliva. Esophagus atau disebut juga dengan
kerongkongan, saluran ini berupa pipa elastic yang dalam pergerakannya
menggunakan system kontraksi.
Lambung pada ruminansia terdiri dari rumen,
reticulum, omasum, dan abomasum, masing-masing lambung ini mempunyai fungsi
masing-masing dan berbeda satu sama lain. Rumen juga dikenal dengan nama perut
handuk, disebut perut handuk karena lapisan dalam perut ini adalah berupa
handuk ataupun menyerupai handuk, lapisan dalam perut ini dipenuhi dengan
vili-vili yang jumlah dan ketebalannya sangat dipengaruhi oleh kinerja mikroba
dan jumlah pakanyang mengandung serat kasar. Reticulum atau perut jala
merupakan lambung kedua pada ternak ruminansia, lambung ini berfungsi sebagai
penyaring benda-benda keras termakan oleh ternak, bentuknya tidak lebih besar
dari rumen. Omasum merupakan lambung yang ketiga pada ternak ruminansia,
lambung ini sering disebut juga dengan lambung kitab, pada lambung ini terjadi
penyerapan air yang tadinya berkisar 60-70% di rumen menjadi
15-20%. Abomasum merupakan lambung sejati, disini terjadi pencernaan
secara kimiawi oleh enzyme. Usus halus merupakan tempat penyerapan zat-zat
makanan. Secum atau yang paling dikenal dengan nama usus buntu ini
memilki peran sebagai tempat penyerapan air dan penyerapan mineral. Colon atau
usus besar merupakan saluran pencernaan yang di dalamnya juga terjadi
pencernaan secara microbial Pada colon ini juga terjadi pembusukan sisa makanan
ini dilakukan oleh bakteri E.coli. Anus adalah muara terakhir pada saluran
pencernaan ruminansia.
f.
Sistem reproduksi
Hewan betina
memiliki dua ovari yang terletak dibelakang ren. Sebelah lateral dari
masing-masing ovarium terdapat pembuluh ostium yang selanjutnya berhubungan
dengan saluran silindris oviduct (Tuba
falopii). Kedua oviduct itu membentuk saluran yang berdinding tebal yang
disebut uterus. Beberapa jenis
mamalia masing-masing oviduct menggabungkan diri menjadi satu rongga. Dari
uterus itu berjulur saluran yang disebut vagina
yang terletak antara vesica urinaria dan rectum dan berakhir pada muara
urogenitalis. Di sebelah ventral dari muara urogenitalis terdapat badan kecil
yang disebut clitoris yang homolog dengan pennis pada hewan jantan
g. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Capra aegagrusadalah :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Capra
Spesies : Capra aegagrus.
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Capra
Spesies : Capra aegagrus.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan
praktikum ini adalah sebagai berikut
Umumnya,
kambing mempunyai jenggot, dahicembung, ekor agak ke atas, dan berbulu kasar. Pada kambing juga sudah dilengkapi
bagian seperti umumnya mamalia yaitu:
betis, lutut, paha, punggung belakang, mata, bola mata, telinga, daun
teling, dan perut. Selain itu ciri
lainnya adalah memiliki rambut-rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh
dari pengaruh panas maupun dingin. Suhu tubuh mamalia relatif tetap dan keadaan
ini disebut homoioterm. Di dalam kulit mamalia terdapat kelenjar air susu.
Regio nasalis (bagian dari hidung) umumnya silindris, mulutnya mengandung gigi
yang tertanam. dalam kantung (alviola), memiliki
pelupuk mata yang mudah digerakkan, alat pendengar, memiliki daun telinga.
Memiliki empat anggota atau kaki,
jari-ari berteracak dengan bantalan-bantalan yang disesuaikan dengan
keperluan untuk berjalan.
Pada
bagian anatomi kambing umumnya terdapat jantung (cor) sempurna yang terbagi
atas empat ruangan (dua auricula, dua ventricula), hanya archus aorticus
sinistrum masih ada, erythrocytnya tidak berinti, biasanya bulat. Pernafasannya
hanya dengan pulmo (paru-paru), larynx mempunyai tali suara, memiliki musculus diaphragmaticus yang sempurna memisahkan pulmo dan cor dengan rongga
abdominalis.Memiliki vesica urinaria,hasil ekskresi berupa cairan urine.Memliki
12 nervikranialis,otak berkembang baik.Kedua cerembrum dan cerebellum
besar.Suhu tubuh tetap(homoiotherm).Pada hewang jantang memiliki alat kopulasi
berupa penis,testis umumnya terdapat dalam scrotum yang terletak di luar
abdomen.Fertilisasi terjadi dalam,telur biasanya kecil tampa cangkok dan tinggal dalam uterus untuk tumbuh
selanjutnya memiliki mebrana embrionyca(amniom dan corium),biasanya memiliki
plasenta yang menghubungkan embrio dengan dingding uterus yang di gunakan untuk
nutrisi dan respirasi anaknya di asuh setelah lahir dan di susui.
B. Saran
Adapun
saran dalam praktikum ini adalah pada saat pembedahan sebaiknya praktikan
memperhatikan bagian-bagian dari organ dalam dari Kambing (Capra aegagrus) beserta fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. Zoologi
Dasar. Jakarta: Erlangga, 1989.
Campbell, Neil A, Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga,
2004.
Departemen Agama RI. Al quran dan
Terjemahannya. Semarang: C.V Toha Putra, 1971.
Jasin, Maskoeri. Zoologi
Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1984.
Kimball, John W. Biologi Jilid 3.
Jakarta: Erlangga, 1984.
“Kambing”Wikipedia Ensiklopedia Bebas. http://WikipediaKambing (Diakses
pada tanggal 8 Januari 2011).
Villee, Claude A, Warren F. Walker, Jr, dan Robert D. Warners. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga, 1984.