A.
Tujuan
Adapun
tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui beberapa
medium pertumbuhan mikroba berdasarkan komposisi dan konsistensinya.
B.
Dasar
Teori
Dalam tinjauan
mikrobiologi, istilah pertumbuhan di gunakan untuk menyatakan bertambahnya
komponen sel secara teratur dan irreversible (tidak dapat balik) di sertai
bertambahnya ukuran sel dan pembelahan sel (kecuali beberapa mikrobia filamen).
Secara umum pertumbuhan
mikrobia merupakan hasil penggandaan sel (pembelahan, pertunasan), sehingga
pertumbuhan bakteri lebih sering dinyatakan sebagai reproduksi sel. Bakteri
melakukan reproduksi dengan cara pembelahan sel yang menghasilkan penggandaan
jumlah sel hidup dalam suatu populasi bakteri. Bakteri melakukan penggandaan
pembelahan diri secara teratur melalui pertumbuhan eksponensial, yaitu laju
pembelahan sel meningkat dengan bertambanya waktu ganda (Hala,2006).
Pembiakan
mikroba dilakukan untuk dapat
mengetahui sifat bakteri sehingga memudahkan dalam pengidentifikasian,
determinasi, atau diferensiasi jenis-jenis yang ditemukan. Pertumbuhan
ketahanan bakteri bergantung pada pengaruh luar seperti makanan atau nutrisi,
atmosfer, suhu, konsentrasi ion hidrogen, cahaya, dan berbagai zat kimia yang
dapat menghambat atau membunuh. Kebutuhan bakteri pada umumnya adalah sumber
energi yang diperlukan untuk reaksi-reaksi sintesis yang membutuhkan energi
dalam pertumbuhan, pemeliharaan keseimbangan cairan, gerak, dan sebagainya.
Sumber nitrogen sebagian besar untuk sintesis protein dan asam-asam nukleat (Irianto,2006).
Mikroba
membutuhkan nutrien sebagai sumber energi, bahan
pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi
yang menghasilkan energi). Oleh karena bahan makanan yang di perlukan terdiri
dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber
mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen. Makhluk hidup menggunakan
sumber-sumber nutrient dapat dalam bentuk padat, tetapi ada juga yang hanya
dapat menggunakan sumber nutrient dalam bentuk cair (larutan). Bila jasad hidup
menggunakan sumber nutrient dalam bentuk padat di golongkan tipe holozoik,
sedangkan yang menggunakan nutrient dalam bentuk cairan di golongkan tipe
holofitik. Namun ada hidup holofotik dapat juga menggunakan sumber nutrient
dalam bentuk padat, tetapi bahan tersebut di cerna dahulu di luar sel dengan
bantuan enzim ekstraseluler (Waluyo,2011).
Untuk
menelaah bakteri dan jamur di laboratorium, harus dapat menumbuhkan atau
mengembangkan bakteri dan jamur tersebut. Adanya pembikan jamur dan bakteri
dimaksudkan untuk memudahkan pemeriksaan yang akan dilakukan di laboratorium
sehingga jika sewaktu-waktu memerulkan bakteri dan jamur untuk suatu percobaan
maka telah tersedia. Mikroorganisme yang akan ditumbuhkan, yang pertama yang
harus dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan
suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme
bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya
nutrien ke dalam sel (Indar,2011).
C. Metode Praktikum
1.
Alat dan Bahan
a.
Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini
adalah Erlenmeyer, gelas ukur, gelas
kimia, neraca analitik, batang pengaduk, autoklaf, corong, pisau, hot plate dan
stirer.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan
untuk percobaan ini adalah Daging segar, pepton,
bacto agar, aquadest, dextrose, kapas,
aluminium foil, aquadest. Bahan untuk pembuatan
medium :
1.
Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :
Pembuatan
medium NA (Nutreint Agar)
a. Menyiapkan alat dan bahan seperti
potongan daging segar, pepton, bacto agar, dan aquadest.
b. Menimbang dengan teliti daging
sebanyak 250 gram, pepton 5 gram, dan bacto agar 7,5 gram.
c. Merebus daging ke dalam aquadest 500
ml sampai mendidih, kemudian mengambil ekstraknya dengan cara menyaring
menggunakan kertas saring.
d.
Mencampur air ekstrak daging
masing-masing dengan 5 gram pepton, dan 7,5 gram agar, kemudian
menghomogenkannya dengan menggunakan hot plate dan stirrer sampai semuanya
tercampur rata.
e. Hasil ekstrak yang telah
dihomogenkan di pindahkan dalam erlenmeyer, diukur pHnya kemudian ditutup
dengan menggunakan sumbat kapas dan dilapisi kertas alumunium foil.
f. Medium yang telah dibuat kemudian
disterilisasi dengan menggunakan autoklaf selama 2 jam, setelah sterilisasi
medium disimpan dalam lemari es/kulkas.
g. Melakukan prosedur yang sama untuk
pembuatan medium NA konsentrasi 250 ml,
namun jumlah bahan dengan takaran yang berbeda.
Pembuatan
medium PDA (Potato Dextrose Agar)
a. Menyiapkan alat dan
bahan yang digunakan alat dan bahan seperti potongan
kentang segar, dextrosa, bacto agar,
dan aquadest.
b. Menimbang dengan teliti kentang sebanyak 100 gram, dextrose 7,5 gram, dan
bacto agar 7,5 gram.
c. Merebus potongan kentang yang telah
ditimbang ke dalam aquadest 500 ml sampai mendidih, kemudian mengambil
ekstraknya dengan cara menyaring menggunakan kertas saring.
d. Mencampur
air ekstrak kentang masing-masing dengan 7,5 gram dextrose, dan 7,5 gram agar,
kemudian menghomogenkannya dengan menggunakan hot plate dan stirrer sampai
semuanya tercampur rata.
e. Hasil
ekstrak yang telah dihomogenkan dipindahkan dalam erlenmeyer, diukur pHnya
kemudian ditutup dengan menggunakan sumbat kapas dan dilapisi kertas alumunium
foil.
f. Medium yang telah dibuat kemudian
disterilisasi dengan menggunakan autoklaf selama 2 jam, setelah sterilisasi
medium disimpan dalam lemari es/kulkas.
g. Melakukan
prosedur yang sama untuk pembuatan
medium PDA konsentrasi 250 ml, namun
jumlah bahan dengan takaran yang berbeda
3.
Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis 10 Januari 2013. Pukul : 08.30 – 12.00 WITA. Tempat :
Laboratorium Mikrobiologi lantai II Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar Samata – Gowa.
D.
Hasil
Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. NA
(Nutrient Agar) 250 ml
Sebelum Sterilisasi
|
Setelah Sterilisasi
|
Keterangan
|
|
1. Warna
· Sebelum sterilisasi: kuning keruh
· Setelah sterilisasi: merah bata
2.
pH : 6,8
3.
Konsentrasi
: 250 ml
|
2. NA
(Nutrient Agar) 500 ml
Sebelum Sterilisasi
|
Setelah Sterilisasi
|
Keterangan
|
|
|
1. Warna
· Sebelum sterilisasi : kuning keruh
· Setelah sterilisasi : merah bata
2. pH : 6,8
3. Konsentrasi : 500 ml
|
3. PDA
(Potato Dextrosa Agar) 250 ml
Sebelum Sterilisasi
|
Setelah Sterilisasi
|
Keterangan
|
1. Warna
· Sebelum sterilisasi
: kuning
· Setelah sterilisasi : kuning keruh
2. pH : 6
3. Konsentrasi : 250 ml
|
4. PDA
(Potato Dextrosa Agar) 500 ml
Sebelum Sterilisasi
|
Setelah Sterilisasi
|
Keterangan
|
1. Warna
· Sebelum sterilisasi : kuning
· Setelah sterilisasi : kuning keruh
2. pH : 6
3. Konsentrasi : 500 ml
|
E.
Pembahasan
Adapun
kesimpulan dari praktikum ini adalah pembuatan medium pertumbuhan dapat
dilakukan dengan membuat media NA (Nutrient Agar), PDA (Potato Dekstrosa Agar),
dan LB
(Lactosa Broth). Namun pada praktikum ini hanya membuat dua jenis medium
saja yaitu :
1.
Medium NA (Nutrient Agar) 250 ml dan 500 ml
Medium NA
adalah nutrient agar. Medium NA
berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri pada permukaan sehingga mudah
diisolasi dan diidentifikasi. Komposisi dari medium NA 250 ml terdiri
dari 250 gr daging, 2,5 gr pepton, 3,75 gr bacto agar, dan 250 ml aquades.
Sedangkan, komposisi dari pembuatan medium NA 500 ml terdiri dari 100 gr
daging, 7,5 gr pepton, 3,75 gr bacto agar, dan 500 ml aquades. Secara umum media
NA dibuat dari ekstrak daging dan pepton yang digunakan sebagai
bahan dasar, sumber
protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Bacto
agar digunakan untuk memadatkan ekstrak daging pepton, dan aquades. Aquadest
digunakan untuk melarutkan agar, pepton, dan ekstrak daging. Medium ini
dapat dibuat dalam 2 jenis, yaitu NA miring dan NA tegak. NA miring digunakan
untuk membiakkan mikroba sedangkan NA tegak digunakan untuk menstimulir
pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen. Berdasarkan wujudnya medium NA merupakan
medium yang berbentuk padat (solid medium), karena dapat dipadatkan dengan
adanya agar, yang dibuat miring atau tegak. Berdasarkan susunan kimianya,
medium ini merupakan medium organik non-sintetik berwarna kuning karena disusun
dari bahan-bahan organik.
2.
Medium PDA (Potato Dekstrosa Agar) 250 ml dan 500 ml
Medium PDA (Potato Dextrose
Agar) adalah medium
berbentuk agar berfungsi untuk menumbuhkan kapang dan jamur. Komposisi dari
medium PDA 250 ml terdiri dari 250 gr kentang, 2,5 gr dekstrosa, 3,75 gr bacto
agar, dan 250 ml aquades. Sedangkan, komposisi dari pembuatan medium PDA 500 ml
terdiri dari 100 gr kentang, 7,5 gr dekstrosa, 3,75 gr bacto agar, dan 500 ml
aquades. Secara umum media NA dibuat dari ekstrak kentang karena kentang sebagai
sumber karbon (karbohidrat), vitamin, dan energy. Dextrose sebagai sumber gula
dan energy, dan agar berguna untuk mendapatkan media PDA. Berdasarkan susunan kimianya, medium ini termasuk medium
alamiah non-sintetik, karena menggunakan bahan alamiah (kentang). Termasuk
medium padat karena dalam pembuatannya menggunakan agar sebagai bahan pemadat.
F.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari praktikum ini adalah pembuatan medium pertumbuhan pada mikroba
dapat dibuat dengan medium NA (Nutrient Agar) dan PDA (Potato Dekstrosa
Agar). Medium NA berbentuk padat dan
terbuat dari ekstrak daging, pepton, bacto agar, dan aquades. Sedangkan untuk
medium PDA terbuat dari ekstrak kentang, dekstrosa, bacto agar, dan aquades.
G.
Daftar Pustaka
Hala, Yusmina dkk. Biologi
Umum I. Makassar:
CV. Berkah Utami, 2006.
Indar. Pembuatan Medium. Blog Indar. http://blogkita.blogspot.com (24 Januari 2013)
Irianto, Koes. Mikrobiologi Jilid I. Bandung: Irama
Widjaya, 2006
Waluyo, Lud. Mikrobiologi
Umum. Malang:
UMM Press. 2011.
Komposisi NA
(Nutrient Agar) dan PDA (Potato Dextrosa Agar).
1. Medium
NA dengan aquades 250
ml.
Daging = 250 gr x 250 ml = 250 gr/ml
500
Pepton = 5 gr x
250 ml = 2,5 gr/ml
500
Bacto agar = 7,5 gr x
250 ml = 3,75 gr/ml
500
Aquades = 500 ml
x 250 ml = 250 ml
500
2. Medium
NA dengan aquades 500 ml.
Daging = 100 gr x
500 ml = 100 gr/ml
500
Pepton = 7,5 gr x 500 ml
= 7,5 gr/ml
500
Bacto
agar = 7,5 gr x
500 ml = 3,75 gr/ml
500
Aquades = 500 ml x
500 ml = 500 ml
500
3. Medium PDA dengan aquades 250 ml.
Kentang = 250 gr x 250 ml = 250 gr/ml
500
Dekstrosa = 5 gr x
250 ml = 2,5 gr/ml
500
Bacto agar = 7,5 gr x
250 ml = 3,75 gr/ml
500
Aquades = 500 ml
x 250 ml = 250 ml
500
4. Medium
PDA dengan
aquades 500 ml.
Kentang = 100 gr x
500 ml = 100 gr/ml
500
Dekstrosa = 7,5 gr x 500 ml
= 7,5 gr/ml
500
Bacto
agar = 7,5 gr x
500 ml = 3,75 gr/ml
500
Aquades = 500 ml x
500 ml = 500 ml
500