A. Tujuan
Adapun
tujuan pada praktikum ini adalah untuk memahami proses terjadinya suksesi
dengan melihat kecepatan tumbuhan tanaman dan jumlah individu dalam rentan
waktu tertentu.
B. Dasar Teori
Lingkungan hidup dari suatu organisme adalah semua faktor
biotik dan abiotik yang potensial mempengaruhi organisme. Lingkungan tersebut
juga merupakan habitat organisme yang terdiri dari komponen biotik
dan abiotik yang keduanya secara potensial mempengaruhi kehidupan
makluk hidup tersebut. Sebagai contoh komponen biotik adalah: kompetisi, mutualisme,
alelopaty serta beberapa interaksi antara makluk hidup. Sedangkan lingkungan
hidup tanaman dibagi dalam dua kelompok besar, pertama lingkungan makro yaitu
suatu lingkungan yang berpengaruh secara umum atau regional, sedangkan
yang ke dua adalahl ingkungan mikro adalah lingkungan yang paling dekat
dengan tanaman yang secara potensial berpengaruh terhadap organ tersebut, jadi
merupakan suatu lingkungan dimana tumbuhan harus bertanggap (Wirahadikusumah,2003).
Di
alam, komunitas mahluk hidup yang berada pada habitat tertentu akan selalu
mengalami naik dan turun baik dalam jumlah maupun jenisnya. Serangga di alam
memiliki peranan masing-masing baik sebagai herbivora, pollinator, predator,
parasitor, dan lainnya. Fungsional berdasarkan peran dari mereka menunjukkan
struktur komunitas pada suatu habitat. Perubahan struktur komunitas sebagai
bentuk dinamika komunitas dapat berlangsung secara cepat akibat respon atau
refleksi mahluk hidup terhadap faktor abiotik dan biotik (Rudi, 2010).
Suksesi adalah proses perubahan dalam komunitas yang
berlangsung menuju ke satu arah dengan lambat secara teratur pasti terarah dan
dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi
lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses ini berakhir
dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimaks. Dalam tingkat ini
komunitas sudah mengalami homoestatis. Menurut konsep mutakhir suksesi
merupakan pergantian jenis-jenis pionir oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang
sangat sesuai dengan lingkungannya (Irwan,2007).
Suksesi secara keseluruhan berkembang sebagai akibat dari
interaksi organisme-organisme dengan lingkungannya. Perubahan selama suksesi
terjadi akibat pengaruh faktor-faktor eksternal seperti input unsur hara.
Konsep yang menyatakan bahwa suksesi berlangsung secara teratur, pasti,
terarah, dapat diramalkan, dan berakhir dengan komunitas klimaks, merupakan
konsep lama yang umumnya masih diikuuti dan diterima. Dari konsep itu dapat
dinyatakan bahwa suksesi ekologi menuju kepada perkembangan suatu komunitas
atau ekosistem. Mengingat perkembangan ekosistem merupakan proses teratur,
terarah, dan dapat diramalkan, maka dalam proses itu terjadi perkembangan
organisme hidup yang terkendali dan menjadi stabil jika tercapai keanekaragaman
spesies dan biomassa maksimum dalam kondisi lingkungan yang ada. Status
perkembangan ekosistem atau komunitas dapat diketahui melalui penilaian
terhadap aliran energi, struktur komunitas, dan peredaran unsur hara
(Indriyanto,2006).
C. Metode Praktikum
1. Alat
dan Bahan
Adapun alat dan
bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis menulis, patok, plot
ukuran 1 m x 1 m sebanyak yang dibutuhkan, cangkul, korek api, bensin, dan
lahan atau suatu komunitas.
2. Cara
Kerja
Adapun cara
kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :
- Menyiapkan dua lahan atau suatu komunitas yang akan digunakan yaitu yang teduh (ternaung) dan tempat yang terbuka (langsung terkena sinar matahari).
- Pada tempat teduh (ternaung), membagi lahannya menjadi dua bagian dengan menggunakan plot.
- Membakar lahan pada plot pertama dengan menggunakan bensin dan mencangkul lahan pada plot kedua.
- Melakukan hal yang sama seperti diatas untuk tempat yang terbuka (langsung terkena sinar matahari).
- Melakukan pengamatan tanaman yang tumbuh pada areal dalam plot yaitu kecepatan tumbuh dan jumlah individu tanaman.
3. Waktu
dan Tempat
Hari/ Tanggal : Rabu, 09 Januari 2013. Pukul : 09.00 – 11.00 WITA. Tempat : Lahan sekitar
lapangan kampus II Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa.
D. Hasil pengamatan
Adapun hasil
pengamatan pada praktikum ini adalah :
1. Lahan
teduh yang dicangkul dan dibakar
a. Kecepatan
Tumbuh
No.
|
Nama Spesies
|
Tanggal Tumbuh
|
1.
|
Rumput keras
|
12 Januari 2013
|
2.
|
Ilalang
|
12 Januari 2013
|
3.
|
Spesies A
|
13 Januari
2013
|
b. Jumlah
Tanaman
Minggu ke I (dari Tgl 10-18 Januari 2013)
|
Nama spesies
|
Jumlah
|
I
|
-
|
-
|
II
|
-
|
-
|
III
|
Rumput keras
Ilalang
|
1
1
|
IV
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
1
1
1
|
V
|
Rumput
keras
Ilalang
Spesies
A
|
1
2
1
|
VI
|
Rumput
keras
Ilalang
Spesies
A
|
2
2
1
|
VII
|
Rumput
keras
Ilalang
Spesies
A
|
2
3
2
|
VIII
|
Rumput
keras
Ilalang
Spesies
A
|
3
4
2
|
IX
|
Rumput
keras
Ilalang
Spesies
A
|
4
5
3
|
2. Lahan
teduh yang di cangkul
a. Kecepatan
tumbuh
No.
|
Nama Spesies
|
Tanggal Tumbuh
|
1.
|
Rumput keras
|
12 Januari 2013
|
2.
|
Ilalang
|
12 Januari 2013
|
3.
|
Spesies A
|
13 Januari
2013
|
b. Jumlah
tanaman
Minggu ke I (dari Tgl 10-18 Januari 2013)
|
Nama spesies
|
Jumlah
|
I
|
-
|
-
|
II
|
-
|
-
|
III
|
Rumput
keras
Ilalang
|
1
2
|
IV
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
1
2
1
|
V
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
2
3
2
|
VI
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
3
3
2
|
VII
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
3
4
3
|
VIII
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
4
5
4
|
IX
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
6
5
4
|
3. Lahan
terbuka yang dicangkul dan dibakar
a. Kecepatan
tumbuh
No.
|
Nama Spesies
|
Tanggal Tumbuh
|
1.
|
Rumput keras
|
11 Januari 2013
|
2.
|
Ilalang
|
12 Januari 2013
|
3.
|
Spesies A
|
12
|
b. Jumlah
tanaman
Minggu ke I (dari Tgl 10-18 Januari 2013)
|
Nama spesies
|
Jumlah
|
I
|
-
|
-
|
II
|
Rumput keras
|
1
|
III
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
1
1
1
|
IV
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
5
3
2
|
V
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
5
4
3
|
VI
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
6
4
4
|
VII
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
6
5
4
|
VIII
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
6
5
5
|
IX
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
6
6
5
|
4. Lahan
terbuka di cangkul
a. Kecepatan
tumbuh
No.
|
Nama Spesies
|
Tanggal Tumbuh
|
1.
|
Rumput keras
|
11 Januari 2013
|
2.
|
Ilalang
|
18 Januari 2013
|
b. Jumlah
tanaman
Minggu ke I (dari Tgl 10-18 Januari 2013)
|
Nama spesies
|
Jumlah
|
I
|
-
|
-
|
II
|
Rumput keras
|
1
|
III
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
3
1
1
|
IV
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
2
3
1
|
V
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
3
4
1
|
VI
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
3
4
2
|
VII
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
4
5
3
|
VIII
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
5
5
3
|
IX
|
Rumput keras
Ilalang
Spesies
A
|
6
7
6
|
E. Pembahasan
Suksesi
terjadi sebagai proses perkembangan komunitas yang sesuai dengan hukum alam.
Sebagai contoh lahan tertentu atau habitat yang telah tandus, berangsur-angsur
ditempati oleh bermacam-macam organisme yang berusaha membentuk berbagai
komunitas, dan rangkaian perubahan. Ada contoh perubahan yang bersifat umum dan
tidak disebut suksesi, tetapi hanya merupakan bagian dari proses suksesi (Indriyanto,2006).
Saat
ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas awal (yang
ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditemapat tersebut tidak ada
lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru. Gangguan tersebut
dapat terjadi karena gangguan alam seperti letusan gunung berapi, terjadinya
tanah longsor atau juga karena perbuatan manusia, seperti didaerah
pertambangan, tepi jalan. Habitat tersebut secara perlahan, searah namun pasti
akan berkembang suatu komunitas dalam waktu tertentu yang lama akan mencapai
suatu klimaks. Peristiwa ini disebut suksesi primer. Proses yang terjadi pada
suksesi sekunder sama halnya dengan suksesi primer. Perbedaannya adalah pada
keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal dari habitatnya. Ekosistem
tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih ada komunitas yang
tersisa. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kebakaran, kebanjiran ataupun
oleh tangan manusia. (Irwan,2007).
Pada percobaan suksesi sederhana
yang terdiri atas 4 lahan berukuran 1x1 m dengan parameter pengamatan suksesi sederhana
meliputi dua plot yang dibuat pada daerah teduh dan dua plot lainnya pada
daerah terbuka. Dari hasil pengamatan plot pertama pada tempat teduh yang
dicangkul dan dibakar terdapat 4 jenis tumbuhan rumput keras dan 5 jenis
tumbuhan ilalang. Untuk plot kedua pada tempat teduh yang hanya dicangkul
terdapat 6 jenis tumbuhan rumput keras dan 5 jenis tumbuhan ilalang. Sedangkan
pada tempat terbuka, plot pertama yang dicangkul dan dibakar terdapat 6 jenis
tumbuhan rumput keras dan 6 jenis tumbuhan ilalang. Untuk plot kedua pada
tempat teduh yang hanya dicangkul terdapat 7 jenis tumbuhan rumput keras dan 6
jenis tumbuhan ilalang. Dari jenis spesies yang tumbuh hanya terdapat dua jenis
spesies saja yaitu rumput keras dan ilalang. hal ini menjadi indikator bahwa
kedua jenis tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan perintis. Secara umum dari
kedua jenis tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang paling sering dan pertama
muncul untuk wilayah daratan khususnya pada daerah yang tekstur tanahnya datar
sebagai awal permulaan dari proses suksesi. Adapaun dengan spesies yang tumbuh
tidak diperoleh jumlah yang cukup berbeda pada plot yang berada pada daerah
teduh dengan daerah terbuka. Akan tetapi, laju pertumbuhan rumput keras dan
ilalang agak banyak pada daerah terbuka dibandingkan daerah teduh dengan
perlakuan yang sama. Hal ini juga menjadi indikator dari proses suksesi bahwa
suatu lingkungan akan menyelesaikan proses suksesinya hingga mencapai tahapan
klimaks dengan waktu yang relatif cepat dari biasanya jika lingkungan tersebut
dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya suhu, iklim, ketersediaan air,
intensitas cahaya, dan sebagainya. faktor penting yang sangat berpengaruh
adalah intensitas cahaya matahari dan ketersediaan air yang mempengaruhi laju
pertumbuhan tumbuhan perintis pada model pengamatan suksesi sederhana sehingga
dengan adanya perbandingan waktu yang cukup lama laju pertumbuhan tumbuhan
perintis pada daerah terbuka lebih cepat dibandingkan pada daerah teduh.
F.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari
praktikum ini adalah suksesi merupakan suatu proses perubahan yang terjadi pada
lingkungan. Proses suksesi berlangsung satu arah untuk mencapai keadaan
lingkungan yang seimbang atau klimaks. Setelah lingkungan mencapai tahapan
klimaks dari proses suksesi maka suatu komunitas yang berada pada lingkungan
tersebut akan mempertahankan kestabilan lingkungan dengan melakukan interaksi
berupa hubungan timbal balik satu sama lain antar komponen biotik dengan biotik
maupun komponen biotik dengan abiotik sehingga dari proses interaksi yang
berlangsung terdapat suatu perkembangan dari ekosistem yang telah melalui
proses suksesi sebelumnya.
G. Daftar Pustaka
Indriyanto,
Ekologi hutan. Jakarta. PT Bumi
Aksara. 2006.
Irwan,
Zoer’aini Djamal. Prinsip-Prinsip
Ekologi. Jakarta. PT Bumi Aksara. 2007.
Wirahadikusumah,
Sambas. Dasar-Dasar Ekologi. Jakarta
UI Press, 2003.