A. Tujuan
- Untuk mengetahui sebaran fenotip pada sifat yang ditentukan oleh banyak gen.
- Untuk mengetahui kelompok kelas fenotip tinggi badan dalam populasi.
Setiap manusia di dunia ini pasti berbeda. Salah satunya
adalah bentuk garis-garis pada jari, atau yang lazim kita sebut sebagai 'sidik
jari'. Karena sidik jari bersifat unik, setiap orang yang hidup di bumi
mempunyai bentuk sidik jari yang berlainan.. Karena sifat unik inilah, sidik
jari dijadikan sebagai salah satu bukti identitas seseorang yang berlaku secara
internasional. Ternyata sidik jari baru mulai diperhatikan pada akhir abad
ke-19. Berawal dari tulisan seseorang ilmuwan Inggris Henry Faulds pada 1880
yang menyatakan bahwa sidik jari orang-orang tak berubah sepanjang hayat
mereka, dan bahwa terdakwa-terdakwa bisa diyakinkan dengan sidik jari yang
mereka tinggalkan di permukaan benda seperti kaca (Suryo,1994).
Pada pewarisan sifat, kita dapat menemukan adanya variasi
sifat yang diturunkan. Hal ini disebabkan oleh gen ganda (multiple gen/poligen).
Poligen merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara
kuantitatif. Dalam hal ini, pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu
gen pada lokus yang berbeda dalam kromosom yang sama atau berlainan (Campbell,2002).
Dalam genetika kuantitatif, konsep poligen (polygenes,
berarti "banyak gen")
digunakan untuk menjelaskan terbentuknya sifat kuantitatif. Ronald
Fisher (1918) dapat menjelaskan bahwa sifat kuantitatif terbentuk dari
banyak gen dengan pengaruh kecil, yang masing-masing bersegregasi menuruti teori
Mendel. Karena pengaruhnya kecil, fenotipe yang
diatur oleh gen-gen ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Meskipun demikian,
penjelasan Fisher ini tetap menempatkan "gen-gen" yang mengatur sifat
kuantitatif sebagai sesuatu yang abstrak karena hanya merupakan konsep (Sukarni,2012).
Terdapat pewarisan sifat yang dipengaruhi oleh jenis
kelamin. Dominansi gen yang mewariskan sifat tertentu tergantung jenis kelamin.
Pada manusia, sifat-sifat yang dipengaruhi oleh jenis kelamin ini contohnya
kepala botak dan penjang jari telunjuk. Kepala botak umumnya ditemukan pada
laki-laki. Kepala botak akan nampak ketika sudah berumur sekitar 30 tahun. Selain
kepala botak, pewarisan sifat panjang jari telunjuk juga dipengaruhi oleh jenis
kelamin. Jika kita meletakkan tangan diatas kertas yang telah diberi garis,
sehingga ujung jari manis kita menyentuh garis tersebut, maka akan diketahui
apakah jari telunjuk kita lebih pendek atau lebih panjang dari jari manis.
Umumnya kita memiliki jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis. Sama
halnya dengan gen kepala botak, sifat jari telunjuk pendek pada laki-laki
disebabkan oleh gen dominan, sedangkan pada perempuan disebabkan oleh gen
resesif (Zetina,2012).
C. Metode Praktikum
1. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam prakikum ini adalah alat
tulis menulis. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah data
tinggi badan masing-masing praktikan.
2. Cara kerja
- Menyiapkan alat dan bahan.
- Menerapkan model pembelajaran jigsaw untuk setiap kelompok agar data kelas dapat dikumpulkan dalam waktu singkat.
- Mengelompokkan data tinggi badan dalam interval kelas.
- Memasukkan data interval kelas kedalam grafik sebaran frekuensi.
- Membuat analisis dan kesimpulannya.
3. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Rabu,
23 Januari 2013. Pukul : 13.00 – 15.00
WITA. Tempat :
Laboratorium Zoologi Lantai II Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata – Gowa.
D. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah :
1. Data kelompok
No
|
Nama
|
Tinggi Badan (cm)
|
1
2
3
4
5
6
|
Andi Te’ne Hasriana
Ayu Lestari
Hafizhah Al Amanah
Hasmawati
Ija Mustika Sari
Muh. Alamsyah
|
152
148
152
155
152
175
|
2. Data kelas
No
|
Nama
|
Tinggi Badan (cm)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
|
Abd Rukman
Andi Nur fadhilah
Andi Te’ne Hasriana
Asbar Hamzah
Ayu Lestari
Devi Armita
Fatimasari
Firmansyah
Hafizhah Al Amanah
Hajrah
Hasmawati
Hastina
Hasnah D.
Ika Wardani
Indrawati
Ija Mustika Sari
Irda
Harlina
Luthfiah Rahim
Mitasari
Muh. Alamsyah
Uswatul Hasanah
|
172
154
152
168
148
150
153
164
155
150
160
158
150
155
152
153
148
150
148
150
175
148
|
3. Interval Data
No
|
Interval TB
|
Jumlah
|
1
2
3
4
5
6
|
148 – 152
153 – 157
158 – 162
163 – 167
168 – 172
173 - 177
|
11
5
2
1
2
1
|
4. Grafik interval tinggi badan praktikan
E. Pembahasan
Pada pewarisan sifat, dapat ditemukan adanya variasi sifat
yang diturunkan. Hal ini disebabkan oleh gen ganda (multiple gen/poligen).
Poligen merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara
kuantitatif. Dalam hal ini, pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu
gen pada lokus yang berbeda dalam kromosom yang sama atau berlainan.
Timbulnya berbagai variasi di dalam suatu kelas fenotip
disebabkan oleh pengaruh poligen. Sifat yang disebabkan oleh pengaruh poligen
tidak mudah digolongkan ke dalam kategori fenotip yang jelas. Hal ini
menandakan fenotipnya membentuk suatu spektrum tergantung pada jumlah gen yang
berkonstribusi. Salah satu sifat yang disebabkan oleh poligen adalah tinggi
badan manusia.
Berdasarkan hasil pengamatan data kelas dari tinggi badan
setiap praktikan diperoleh hasil bahwa nilai interval tinggi badan dengan
kisaran 148 – 152 cm berjumlah 11 orang. Pada kisaran tinggi badan 153 – 157 cm
berjumlah 5 orang. Untuk kisaran 158 – 162 cm dan 168 – 172 cm berjumlah
masing-masing 2 orang. Serta kisaran tinggi badan 163 – 167 cm dan 173 – 177 cm
berjumlah masing-masing 2 orang. Dari perbandingan interval dari setiap kelas
dapat diketahui bahwa nilai interval tinggi badan terendah dan terbanyak adalah
148 - 152 cm sebanyak 11 orang dan interval tinggi badan tertinggi adalah 173 –
177 cm sebanyak 1 orang.
F. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari praktikum ini adalah :
- Pola pewarisan sifat dapat diketahui dari variasi sifat yang diturunkan. Hal ini disebabkan oleh gen ganda disebut multiple gen atau poligen yang menandakan bahwa pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda dalam kromosom yang sama atau berlainan.
- Kelompok kelas fwnotip dari pengamatan tinggi badan setiap praktikan menjadi indikator bahwa terdapat variasi dari pewarisan sifat setiap individu dimana praktikan dengan interval tinggi badan berkisar anatara 148 – 152 cm yang berjumlah 11 orang merupakan poligen terbanyak dari interval tinggi badan berkisar antara 173 – 177 cm yang berjumlah 1 orang dan meruapakan poligen terendah di tingkat populasinya
G. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A, dkk, Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:
Erlangga, 2002.
Sukarni, Poligen, Blog Sukarni. http://sukarni_bio.blogspot.com
(22 Januari 2013).
Suryo. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press Press, 1994.
Zetina, Poligen, Blog Zetina. http://bio-gen.blogspot.com (22 Januari 2013).