A. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
cara menghitung frekuensi gen, sifat morfologi, dan sifat tingkah laku dengan
menggunakan metode Hardy-Wenberg.
B. Dasar
Teori
Pola pewarisan suatu sifat tidak selalu dapat dipelajari
melalui percobaan persilangan buatan. Pada tanaman keras atau hewan-hewan
dengan daur hidup panjang seperti gajah, misalnya, suatu persilangan baru akan
memberikan hasil yang dapat dianalisis setelah kurun waktu yang sangat lama.
Demikian pula, untuk mempelajari pola pewarisan sifat tertentu pada manusia
jelas tidak mungkin dilakukan percobaan persilangan. Pola pewarisan sifat pada
organisme-organisme semacam itu harus dianalisis menggunakan data hasil
pengamatan langsung pada populasi yang ada. Seluk-beluk pewarisan sifat pada
tingkat populasi dipelajari pada cabang genetika yang disebut genetika
populasi. Ruang lingkup genetika populasi secara garis besar oleh beberapa
penulis dikatakan terdiri atas dua bagian, yaitu deduksi prinsip-prinsip Mendel
pada tingkat populasi, dan mekanisme pewarisan sifat kuantitatif (Ridwan,2011).
Untuk mempelajari pola pewarisan sifat pada tingkat populasi
terlebih dahulu perlu difahami pengertian populasi dalam arti genetika atau
lazim disebut juga populasi Mendelian. Populasi mendelian ialah sekelompok
individu suatu spesies yang bereproduksi secara seksual, hidup di tempat
tertentu pada saat yang sama, dan di antara mereka terjadi perkawinan
(interbreeding) sehingga masing-masing akan memberikan kontribusi genetik ke
dalam lungkang gen (gene pool), yaitu sekumpulan informasi genetik yang dibawa
oleh semua individu di dalam populasi. Deskripsi susunan genetik suatu populasi
mendelian dapat diperoleh apabila kita mengetahui macam genotipe yang ada dan
juga banyaknya masing-masing genotipe tersebut. Sebagai contoh, di dalam
populasi tertentu terdapat tiga macam genotipe, yaitu AA, Aa, dan aa. Maka,
proporsi atau persentase genotipe AA, Aa, dan aa akan menggambarkan susunan
genetik populasi tempat mereka berada. Adapun nilai proporsi atau persentase
genotipe tersebut dikenal dengan istilah frekuensi genotipe. Jadi, frekuensi
genotipe dapat dikatakan sebagai proporsi atau persentase genotipe tertentu di
dalam suatu populasi. Dengan perkataan lain, dapat juga didefinisikan bahwa
frekuensi genotipe adalah proporsi atau persentase individu di dalam suatu
populasi yang tergolong ke dalam genotipe tertentu (Campbell, 2002).
Hardy-Weinberg menyatakan bahwa bila suatu populasi dalam
keadaan seimbang, maka baik frekuensi alel atau genotipe akan konstan dari
generasi ke generasi. Selanjutnya temuan ilmuan itu disebut sebagai prinsip
keseimbangan Hardy-Wenberg. Seperti diketahui, fenotipe yang berbeda sering
kali mempunyai nilai ekonomis yang berbeda, dan apabila ini terjadi maka
diharapkan untuk mengubah frekuensi dari alel-alel yang memproduksi fenotipe, peningkatan
frekuensi alel tersebut mengontrol fenotipe yang diinginkan dan mengurangi alel
yang tidak diinginkan. Jika alel yang diinginkan ditetapkan (f=100%) dan alel
yang tidak diinginkan dihilangkan (f=100%), populasi akan menghasilkan galur
murni dan akan berharga seperti brood
stok (Suryo,2005).
C. Metode
Praktikum
1. Alat
dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam prakikum ini
adalah alat tulis menulis.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah data kelas mengenai jenis golongan darah.
2. Cara
kerja
a. Menyiapkan
alat dan bahan.
b. Menentukan
frekuensi alel dari data golongan darah ke dalam tiap-tiap simbol rumus lalu menghitung besar frekuensinya.
c. Membuat
analisis dan kesimpulannya.
3.
Waktu dan Tempat
Hari/
Tanggal : Rabu, 23 Januari
2013
Pukul : 13.00 – 15.00
WITA
Tempat
: Laboratorium
Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan
Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata
– Gowa.
D. Hasil
Pengamatan
Adapun
hasil pengamatan dari praktikum ini adalah :
1.
Tabel
pengamatan golongan darah
No
|
Nama
|
Golongan Darah
|
Antibodi
|
||||
A
|
B
|
AB
|
O
|
α
|
β
|
||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
|
Muh. Aldhy
Abd Rukman
Andi Nur fadhilah
Andi Te’ne Hasriana
Asbar Hamzah
Ayu
Lestari
Devi
Armita
Fatimasari
Firmansyah
Hafizhah
Al Amanah
Hajrah
Hasmawati
Hastina
Hasnah
D.
Ika
Wardani
Indrawati
Ija
Mustika Sari
Irda
Harlina
Luthfiah
Rahim
Muh.
Alamsyah
Uswatul
Hasanah
|
+
+
+
+
+
+
+
|
+
+
+
+
+
+
+
|
+
+
+
+
+
+
+
+
|
+
+
+
+
+
+
+
|
+
+
+
+
+
+
|
2.
Perhitungan
frekuensi golongan darah
·
Individu
bergolongan darah A = 7 org
·
Individu
bergolongan darah B = 7 org
·
Individu
bergolongan darah AB = 0 org
·
Individu
bergolongan darah O = 8 org
a.
Frekuensi
alel
p = alel IA
q = alel IB
r = alel IO
b. Frekuensi
alel golongan darah data kelas
r2 = (jumlah individu bergolda O : jumlah individu keseluruhan)
= 8/22 = (0,36 diakarkan) = 0,6
(p+r)2 = (jumlah individu bergolda O + B : jumlah individu keseluruhan)
=
(8+7:22) = (15:22) = 0,68 diakarkan
(p+r)
= 0,82
Untuk mencari nilai p maka p = (p+r) –
r
=
0,82 – 0,6
=
0,22
Untuk mencari nilai q maka p + q + r =
1
q = 1 – (p + r)
=
1 – 0,82
=
0,18
Nilai dari setiap variabel p, q, dan r
adalah
p = 0,22, q = 0,18, dan r = 0,6
c. Frekunsi genotip golongan darah data
kelas
Rumus (p + q + r)2
= 1
· Golda A Homozigot IA IA
= p2
=
(0,22)2
= 0,048
· Golda A Heterozigot IA IO = 2 pq
=
2 (0,22 . 0,18)
=
0,079
·
Golda
B Homozigot IB IB = q2
= (0,18)2
= 0,032
·
Golda
B Heterozigot IB IO
= 2 qr
=
2 (0,18 . 0,6)
=
0,216
· Golda AB Homozigot IA IB = 2 pr
=
2 (0,22 . 0,6)
=
0,264
· Golda O Homozigot IO IO = r 2
=
(0,6)2
= 0,36
Dengan
menggunakan rumus Hardy-wenberg, maka :
= p2+2pq+q2+2qr+2pr+r2
= (0,22)2 +
2 (0,22)(0,032) + (0,032)2 + 2(0,032)(0,6) + 2(0,22)(0,6) + (0,6)2
= 0,999 = 1
d. frekuensi
fenotip golongan darah data kelas
·
Golongan darah A = (Jumlah golda A : Jumlah individu keseluruhan) x 100%
= (7:22) x 100%
= 31,81%
·
Golongan darah B = (Jumlah golda B : Jumlah individu keseluruhan) x 100%
= (7:22) x 100%
= 31,81%
·
Golongan darah AB = (Jumlah golda AB : Jumlah individu keseluruhan) x 100%
= (0:22) x 100%
= 0%
·
Golongan darah O = (Jumlah golda O : Jumlah individu keseluruhan) x 100%
= (8:22) x 100%
= 36,36%
E. Pembahasan
Populasi adalah suatu kelompok individu sejenis yang hidup
pada suatu daerah tertentu. Genetika populasi adalah cabang dari ilmu genetika
yang mempelajari gen-gen dalam populasi dan menguraikannya secara matematik
akibat dari keturunan pada tingkat populasi. Suatu populasi dikatakan seimbang
apabila frekuensi gen dan frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari
setiap generasi.
Frekuensi perbandingan suatu alel setiap individu dalam
suatu kelas terhadap jumlah suatu individu. Frekuensi alel sangat penting dalam
genetika populasi karena alel dapat mengakibatkan individu memiliki sifat
bervariasi. Prinsip populasi tersebut di atas disebut dengan prinsip
“Equilibrum Hardy – Weinberg”. Populasi yang termasuk dalam hukum Hardy –
Weinberg adalah populasi yang jumlah frekuensi gen atau alel tetap pada setiap
generasi. Jadi memenuhi syarat hukum Hardy – Weinberg.
Berdasarkan hasil pengamatan golongan darah untuk data kelas
diperoleh nilai frekuensi genotip golongan darah A homozigot dan heterozigot
adalah 0,048 dan 0,079.. Golongan darah B homozigot dan heterozigot adalah 0,032
dan 0,216. Golongan darah AB adalah 0,264 dan golongan darah O adalah 0,6.
Adapun untuk hasil pengamatan golongan darah untuk data
kelas diperoleh nilai frekuensi fenotipe untuk golongan darah A sebanyak 7
orang adalah 31,81%. untuk golongan darah B sebanyak 7 orang adalah 31,81%. untuk
golongan darah AB adalah 0%. Dan untuk golongan darah O sebanyak 8 orang adalah
36,36%. Sehingga frekuensi golongan darah tertinggi adalah praktikan yang
bergolongan darah O.
F. Kesimpulan
Adapaun kesimpulan dari praktikum
ini adalah untuk menghitung frekunsi gen dari data suatu populasi dapat
menggunakan metode HardyWenberg dengan persamaan rumus p2+2pq+q2+2qr+2pr+r2
= 1. Perhitungan data dari suatu populasi menggunakan metode ini akan memenuhi
syarat hukum Hardy-Wenberg
apabila memenuhi beberapa syarat penting yakni dalam suatu populasi tidak
terjadi mutasi dan migrasi, jumlah populasi besar dan dilingkungannya tidak
terjadi seleksi alam serta terjadi perkawinan secara acak.
G. Daftar
Pustaka
Campbell, Neil A, dkk, Biologi Edisi
Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2002.
Suryo. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005.